Halaman

Welcome to my blog !

Selasa, 08 Januari 2013

Melaksanakan supervise akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervise yang tepat



 Oleh : Eka Pawit martiana


A.   PENDAHULUAN
Supervisi akademik ditujukan untuk membantu guru meningkatkan pembelajaran, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan belajar siswa. Sesuai dengan tujuannya tersebut maka istilah yang sering digunakan adalah supervisi pengajaran (instructional supervision).Terdapat beberapa metode dan teknik supervisi yang dapat dilakukan pengawas. Metode-metode tersebut dibedakan antara yang bersifat individual dan kelompok. Pada setiap metode supervisi tentunya terdapat kekuatan dan kelamahan.

Ada bermacam-macam teknik supervisi akademik dalam upaya pembinaan kemampuan guru. Dalam hal ini meliputi pertemuan staf, kunjungan supervisi, buletin profesional, perpustakaan profesional, laboratorium kurikulum, penilaian guru, demonstrasi pembelajaran, pengembangan kurikulum, pengambangan petunjuk pembelajaran, darmawisata, lokakarya, kunjungan antarkelas, bacaan profesional, dan survei masyarakat-sekolah. Sedangkan menurut Gwyn, teknik-teknik supervisi itu bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu. teknik supervisi individual, danteknik supervisi kelompok.Tugas pengawas satuan pendidiakan ketika melaksanakan tugas pengawasaannya, haruslah memahami metode dan teknik supervisi akademik agar kegiatan supervise dapat dilaksanakan dengan baik dan hasil pembinaanya mencapai tujuan pembinaan. Ada beberapa metode dan teknik supervise yang dapat dilakukan pengawas. Metode-metode tersebut dibedakan antara yang bersifat individual dan kelompok.





B.   PEMBAHASAN

Dalam pelaksanakan supervise akademik sebaiknya menggunakan pendekatan dan teknik tertentu supaya dapat mencapai tujuan yang diharapkan berikut adalah beberapa teknik supervisi akademik yang tepat. Teknik supervise akademik itu dibagi menjadi dua yaitu teknik supervise akademik individual dan teknik supervise kelompok.
1.    Teknik Supervisi Individual
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi yang diberikan kepada guru tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan. Supervisor atau pengawas hany berhadapan seorang guru yang dipandang memiliki persoalan tertentu. Teknik-teknik supervisi yang dikelompokkan sebagai teknik individual meliputi: kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antar kelas, dan menilai diri sendiri.
a.     Kunjungan Kelas
Kunjungan kelas adalah teknik pembinaan guru oleh kepala sekolah, pengawas, dan Pembina lainnya dalam rangka mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga memperoleh data yang diperlukan dalam rangka pembinaan guru. Tujuan kunjungan kelas ini adalah untuk menolong guru dalam mengatasi kesulitan atau masalah guru di dalam kelas. Melalui kunjungan kelas, pengawas akan membantu permasalahan yang dialaminya.kunjungan kelas dapat dilakukan dengan pemberitahuan atau tanpa oemberitahuan terlebih dahulu, dan bias juga atas dasar undangan dari guru itu sendiri.
Dalam melaksanakan kunjungan kelas, terdapat empat tahap, yaitu
1)    Tahap persiapan, Pada tahap ini, pengawas merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi selama kunjungan kelas.
2)    Tahap pengamatan, yaitu mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung.
3)    Tahap akhir kunjungan, pada tahap akhir ini pengawas bersama guru mengadakan perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil observasi, setelah itu dilakukan tindak lanjut.
Ada beberapa criteria kunjungan kelas yang baik, yaitu;
1)    Memiliki tujuan-tujuan tertentu.
2)    Mengungkapkan aspek-aspek yang dapat memperbaiki kemampuan guru.
3)    Menggunakan instrument observasi tertentu untuk mendapatkan daya yang obyektif.
4)    Terjadi interaksi antara Pembina dan yang dibina sehingga menimbulkan sikap saling pengertian.
5)    Pelaksanaan kunjungan kelas tidak menganggu proses belajar mengajar.






b.     Observasi Kelas
Observasi kelas secara sederhana dapat diartikan melihat dan memperhatikan secara teliti terhadap gejala yang tampak. Observasi kelas adalah teknik observasi yang dilakukan oleh supervisor terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Tujuannya adalah untuk memperoleh data seobyektif mungkin mengenai aspek-aspek dalam situasi belajar mengajar, kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam usaha memperbaiki proses belajar mengajar.
Dalam pelaksanaan observasi kelas dilakukan beberapa tahap, yaitu:
1)    Persiapan observasi kelas.
2)    Pelaksanaan observasi kelas.
3)    Penutupan pelaksanaan observasi kelas.
4)    Penilaian hasil observasi.
5)    Tindak lanjut.
Ketika supervisor/pengawas melaksanakan observasi kelas, sebaiknya menggunakan instrument observasi tertentu, antara lain evaluative check-list, activity check-list.
c.  Pertemuan Individual
Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran antara Pembina atau supervisor guru, guru dengan guru, mengenai usaha meningkatkan kemampuan professional guru. Tujuannya adalah: (1) memberikan kemungkinan pertumbuhan jabatan guru melalui pemecahan masalah yang dihadapi; (2) mengembangkan hal mengajar yang lebih baik; (3) memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan pada diri sendiri; dan (4) menghilangkan atau menghindari segala prasangka yang bukan-bukan.
d.    Kunjungan Antar Kelas
Kunjungan antarkelas dapat juga digolongkan sebagai teknik supervisi secara perorangan. Kegiatan ini dilakukan guru yang satu berkunjung ke kelas yang lain dalam lingkungan sekolah itu sendiri. Melalui kunjungan antarkelas ini diharapkan guru akan memperoleh pengalaman baru dari teman sejawatnya mengenai pelaksanaan proses pembelajaran, pengelolaan kelas, dan sebagainya. Agar kunjungan antarkelas ini dapat berhasil dengan baik dan bermanfaat, maka harus ada beberapa hal yang diperhatikan antara lain:
1)                  Guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi dengan sebaik-baiknya. Diupayakan agar mencari guru yang berpengalaman sehingga mampu memberikan pengalaman baru bagi guru-guru yang akan mengunjungi.
Tentukan guru-guru yang akan mengunjungi.
2)                  Sediakan segala fasilitas yang diperlukan dalam kunjungan kelas.
3)                  Supervisor/pengawas hendaknya mengikuti acara ini denbgan cermat. Amatilah apa-apa yang ditampilakn secara cermat, dan mencatatnya pada format-format tertentu.
4)                  Adakan tindak lanjut setelah kunjungan antarkelas selesai. Missal, dengan percakapan pribadi, penegasan, dan pemberian tugas-tugas tertentu.
5)                  Segera aplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru bersangkutan, yaitu dengan menyesuaikan pada situasi dan kondisi yang dihadapi.
6)                  Adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas berikutnya.


e.Menilai diri Sendiri
Menilai diri sendiri merupakan satu teknik individual dalam supervisi pendidikan. Penilaian diri sendiri memberikan informasi secara obyektif kepada guru tentang peranannya di kelas dan memberikan kesempatan kepada guru mempelajari metode pengajarannya dalam mempengaruhi murid. Dengan demikian guru akan terdorong untuk mengembangkan diri secara professional.
Ada beberapa cara/alat untuk menilai diri sendiri yaitu:
1) Buat suatu pandangan atau pendapat yang disampaikan kepada murid-murid untuk menilai pekerjaan atau suatu aktivitas (buat dalam bentuk pertanyaan bias pertanyaan tertutup atau terbuka dan tidak perlu menyebut nama).
2) Menganalisis tes-tes terhadap unit kerja.
3) Mencatat murid-murid dalam suatu catatan, baik mereka bekerja secara perorangan maupun secara kelompok.
2.  Teknik Supervisi Kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian pada kelompok ini diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang dihadapi.
Teknik supervisi kelompok ada beberapa diantaranya adalah:
1) Kepanitiaan-kepanitiaan
2) Kerja kelompok
3) Laboratorium kurikulum
4) Baca terpimpin
5) Demonstrasi pembelajaran
6) Darmawisata
7) Kuliah/studi
8) Diskusi panel
9) Perpustakaan jabatan
10) Organisasi professional
11) Bulletin supervise
12) Pertemuan guru.
13) Lokakarya atau konferensi kelompok.

 
C.   PENUTUP

Dengan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan mengembangkan dan melaksanakan program program tindak lanjut berdasarkan hasil evaluasi supervise akademik yang menggunakan langkah perencanaan dan pelaksanakan yang dilakukan pada dimensi kompetensi 2 yaitu dengan melaksanakan supervisei terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik kita dapat menjadi guru yang professional. Membantu guru dalam pembelajaran sehingga guru dapat meningkatkan belajar siswa, selain itu juga guru dapat menilai dirinya sendiri apakah meraka sudah memenuhi criteria guru yang professional atau belum. Maka dengan adanya pelaksanaan supervisi akademik dengan  teknik supervisi akademik yang tepat guru dapat menjadi dan mencapai harapanya sebagai guru yang professional, selain itu guru juga menjadi dapat mengoprasikan kelas dengan baik sehingga dapat membatu dan memacu semangat siswa dalam proses pembelajaran.












Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar