Oleh : Eka Pawit martiana
A.
PENDAHULUAN
Supervisi akademik
ditujukan untuk membantu guru meningkatkan pembelajaran, sehingga pada akhirnya
dapat meningkatkan belajar siswa. Sesuai dengan tujuannya tersebut maka istilah
yang sering digunakan adalah supervisi pengajaran (instructional supervision).Terdapat
beberapa metode dan teknik supervisi yang dapat dilakukan pengawas.
Metode-metode tersebut dibedakan antara yang bersifat individual dan kelompok.
Pada setiap metode supervisi tentunya terdapat kekuatan dan kelamahan.
Ada bermacam-macam
teknik supervisi akademik dalam upaya pembinaan kemampuan guru. Dalam hal ini
meliputi pertemuan staf, kunjungan supervisi, buletin profesional, perpustakaan
profesional, laboratorium kurikulum, penilaian guru, demonstrasi pembelajaran,
pengembangan kurikulum, pengambangan petunjuk pembelajaran, darmawisata,
lokakarya, kunjungan antarkelas, bacaan profesional, dan survei
masyarakat-sekolah. Sedangkan menurut Gwyn, teknik-teknik supervisi itu bisa
dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu. teknik supervisi individual,
danteknik supervisi kelompok.Tugas pengawas satuan pendidiakan ketika
melaksanakan tugas pengawasaannya, haruslah memahami metode dan teknik
supervisi akademik agar kegiatan supervise dapat dilaksanakan dengan baik dan
hasil pembinaanya mencapai tujuan pembinaan. Ada beberapa metode dan teknik
supervise yang dapat dilakukan pengawas. Metode-metode tersebut dibedakan
antara yang bersifat individual dan kelompok.
B.
PEMBAHASAN
Dalam pelaksanakan supervise akademik
sebaiknya menggunakan pendekatan dan teknik tertentu supaya dapat mencapai
tujuan yang diharapkan berikut adalah beberapa teknik supervisi akademik yang
tepat. Teknik supervise akademik itu dibagi menjadi dua yaitu teknik supervise
akademik individual dan teknik supervise kelompok.
1.
Teknik
Supervisi Individual
Teknik supervisi individual adalah
pelaksanaan supervisi yang diberikan kepada guru tertentu yang mempunyai
masalah khusus dan bersifat perorangan. Supervisor atau pengawas hany
berhadapan seorang guru yang dipandang memiliki persoalan tertentu.
Teknik-teknik supervisi yang dikelompokkan sebagai teknik individual meliputi:
kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antar kelas,
dan menilai diri sendiri.
a.
Kunjungan Kelas
Kunjungan kelas adalah teknik
pembinaan guru oleh kepala sekolah, pengawas, dan Pembina lainnya dalam rangka
mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga memperoleh data yang
diperlukan dalam rangka pembinaan guru. Tujuan kunjungan kelas ini adalah untuk
menolong guru dalam mengatasi kesulitan atau masalah guru di dalam kelas.
Melalui kunjungan kelas, pengawas akan membantu permasalahan yang
dialaminya.kunjungan kelas dapat dilakukan dengan pemberitahuan atau tanpa
oemberitahuan terlebih dahulu, dan bias juga atas dasar undangan dari guru itu
sendiri.
Dalam melaksanakan kunjungan kelas,
terdapat empat tahap, yaitu
1)
Tahap
persiapan, Pada tahap ini, pengawas merencanakan waktu, sasaran, dan cara
mengobservasi selama kunjungan kelas.
2)
Tahap
pengamatan, yaitu mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung.
3)
Tahap
akhir kunjungan, pada tahap akhir ini pengawas bersama guru mengadakan
perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil observasi, setelah itu dilakukan
tindak lanjut.
Ada beberapa criteria kunjungan kelas
yang baik, yaitu;
1)
Memiliki
tujuan-tujuan tertentu.
2)
Mengungkapkan
aspek-aspek yang dapat memperbaiki kemampuan guru.
3)
Menggunakan
instrument observasi tertentu untuk mendapatkan daya yang obyektif.
4)
Terjadi
interaksi antara Pembina dan yang dibina sehingga menimbulkan sikap saling
pengertian.
5)
Pelaksanaan
kunjungan kelas tidak menganggu proses belajar mengajar.
b.
Observasi Kelas
Observasi kelas secara sederhana dapat
diartikan melihat dan memperhatikan secara teliti terhadap gejala yang tampak.
Observasi kelas adalah teknik observasi yang dilakukan oleh supervisor terhadap
proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Tujuannya adalah untuk memperoleh
data seobyektif mungkin mengenai aspek-aspek dalam situasi belajar mengajar,
kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam usaha memperbaiki proses
belajar mengajar.
Dalam pelaksanaan observasi kelas dilakukan
beberapa tahap, yaitu:
1)
Persiapan
observasi kelas.
2)
Pelaksanaan
observasi kelas.
3)
Penutupan
pelaksanaan observasi kelas.
4)
Penilaian
hasil observasi.
5)
Tindak
lanjut.
Ketika
supervisor/pengawas melaksanakan observasi kelas, sebaiknya menggunakan
instrument observasi tertentu, antara lain evaluative check-list, activity
check-list.
c. Pertemuan Individual
c. Pertemuan Individual
Pertemuan individual adalah satu
pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran antara Pembina atau supervisor
guru, guru dengan guru, mengenai usaha meningkatkan kemampuan professional
guru. Tujuannya adalah: (1) memberikan kemungkinan pertumbuhan jabatan guru
melalui pemecahan masalah yang dihadapi; (2) mengembangkan hal mengajar yang
lebih baik; (3) memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan pada diri sendiri;
dan (4) menghilangkan atau menghindari segala prasangka yang bukan-bukan.
d.
Kunjungan
Antar Kelas
Kunjungan antarkelas dapat juga
digolongkan sebagai teknik supervisi secara perorangan. Kegiatan ini dilakukan
guru yang satu berkunjung ke kelas yang lain dalam lingkungan sekolah itu
sendiri. Melalui kunjungan antarkelas ini diharapkan guru akan memperoleh
pengalaman baru dari teman sejawatnya mengenai pelaksanaan proses pembelajaran,
pengelolaan kelas, dan sebagainya. Agar kunjungan antarkelas ini dapat berhasil
dengan baik dan bermanfaat, maka harus ada beberapa hal yang diperhatikan
antara lain:
1)
Guru-guru
yang akan dikunjungi harus diseleksi dengan sebaik-baiknya. Diupayakan agar
mencari guru yang berpengalaman sehingga mampu memberikan pengalaman baru bagi
guru-guru yang akan mengunjungi.
Tentukan
guru-guru yang akan mengunjungi.
2)
Sediakan
segala fasilitas yang diperlukan dalam kunjungan kelas.
3)
Supervisor/pengawas
hendaknya mengikuti acara ini denbgan cermat. Amatilah apa-apa yang ditampilakn
secara cermat, dan mencatatnya pada format-format tertentu.
4)
Adakan
tindak lanjut setelah kunjungan antarkelas selesai. Missal, dengan percakapan
pribadi, penegasan, dan pemberian tugas-tugas tertentu.
5)
Segera
aplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru bersangkutan, yaitu dengan
menyesuaikan pada situasi dan kondisi yang dihadapi.
6)
Adakan
perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas berikutnya.
e.Menilai diri Sendiri
Menilai diri sendiri merupakan satu
teknik individual dalam supervisi pendidikan. Penilaian diri sendiri memberikan
informasi secara obyektif kepada guru tentang peranannya di kelas dan
memberikan kesempatan kepada guru mempelajari metode pengajarannya dalam
mempengaruhi murid. Dengan demikian guru akan terdorong untuk mengembangkan
diri secara professional.
Ada beberapa cara/alat untuk menilai
diri sendiri yaitu:
1) Buat suatu pandangan atau pendapat
yang disampaikan kepada murid-murid untuk menilai pekerjaan atau suatu
aktivitas (buat dalam bentuk pertanyaan bias pertanyaan tertutup atau terbuka
dan tidak perlu menyebut nama).
2) Menganalisis tes-tes terhadap unit
kerja.
3) Mencatat murid-murid dalam suatu
catatan, baik mereka bekerja secara perorangan maupun secara kelompok.
2. Teknik Supervisi Kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu
cara melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih.
Guru-guru yang diduga sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau
kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan
menjadi satu/bersama-sama. Kemudian pada kelompok ini diberikan layanan
supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang dihadapi.
Teknik supervisi kelompok ada beberapa
diantaranya adalah:
1) Kepanitiaan-kepanitiaan
2) Kerja kelompok
3) Laboratorium kurikulum
4) Baca terpimpin
5) Demonstrasi pembelajaran
6) Darmawisata
7) Kuliah/studi
8) Diskusi panel
9) Perpustakaan jabatan
10) Organisasi professional
11) Bulletin supervise
12) Pertemuan guru.
13) Lokakarya atau konferensi kelompok.
C. PENUTUP
Dengan
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan mengembangkan dan melaksanakan
program program tindak lanjut berdasarkan hasil evaluasi supervise akademik
yang menggunakan langkah perencanaan dan pelaksanakan yang dilakukan pada
dimensi kompetensi 2 yaitu dengan melaksanakan supervisei terhadap guru dengan
menggunakan pendekatan dan teknik kita dapat menjadi guru yang professional.
Membantu guru dalam pembelajaran sehingga guru dapat meningkatkan belajar
siswa, selain itu juga guru dapat menilai dirinya sendiri apakah meraka sudah
memenuhi criteria guru yang professional atau belum. Maka dengan adanya
pelaksanaan supervisi akademik dengan
teknik supervisi akademik yang tepat guru dapat menjadi dan mencapai harapanya
sebagai guru yang professional, selain itu guru juga menjadi dapat
mengoprasikan kelas dengan baik sehingga dapat membatu dan memacu semangat
siswa dalam proses pembelajaran.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar