By : Eka Pawit Martiana
Jejak kaki yang menjadi sejarah
Mengukir waktu dengan amarah dan serakah
Halaman rumah, tak lagi indah
Separuh telah dirampas bencana,
Separuh musnah
Nurani telah membisu,,
Raga yang sombong, menelan alam
Dengan tindakan
Nyawa alam digadaikan tanpa kesadaran
Tak ada lagi kata sahabat dalam ingatan
Hijaumu, memudar
Suburmu telah tua, renta, menunggu ajal
Sejukmu telah menguap dan telah terbakar matahari
Itulah alam, alam baru di era baru,, kritis!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar